Rabu, 16 Februari 2005

Nokia 9300, Nokia Enggan Menyebutnya Communicator


Tampilan fisik Nokia 9300 jelas-jelas sama dengan Nokia Communicator. Fitur-fiturnya pun hampir sama dengan 9500 yang diluncurkan tahun lalu. Namun, Nokia enggan menyebutnya sebagai Communicator.

Kepiawaian dalam melakukan segmentasi, targeting, dan positioning merupakan salah satu kunci keberhasilan Nokia. Hal tersebut kembali dibuktikan perusahaan asal Finlandia itu saat memasarkan 9300. Kendati fisiknya bak cermin dibelah dengan Communicator keluaran terdahulu, 9300 diposisikan bukan sebagai Communicator.

Nokia lebih suka menempatkan 9300 sebagai smart phone yang dilengkapi dengan fungsi-fungsi Communicator. Segmen dan target pasarnya pun berbeda dengan 9500.

Soal tampilan dan dimensi, 9300 lebih manis dan mungil ketimbang 9500. Kalau 9500 berkesan gahar dan dewasa, 9300 sedikit lebih muda. Ketika melihat 9300 yang dipegang penulis, beberapa orang spontan berkomentar kalau smart phone ini lebih feminin.

Mengacu pada informasi di situs Nokia.com, 9500 berukuran 148 x 57 x 24 mm dengan berat 230 gram. Sedangkan 9300 hanya 132 x 51 x 21 mm dengan bobot 167 gram. Dimensi fisik 9300 yang lebih mungil daripada 9500 itu membuatnya terasa nyaman kala digenggam maupun dimasukkan ke dalam saku celana.

Dalam penilaian penulis, keypad di sisi luar alias bagian telepon 9300 lebih ergonomis dan empuk daripada 9500. Kondisi berkebalikan terjadi pada QWERTY keyboard 9300 yang, menurut penulis, kalah nyaman dibandingkan keyboard serupa di 9500.

Kekurangnyaman keyboard 9300 itu disubstitusi dengan dua kelebihan lain. Pertama, layar 9300 bisa dibuka hingga datar penuh. Bila hal serupa nekat dilakukan pada 9500, bisa-bisa Communicator itu harus dirawat inap di pusat servis resmi Nokia. Kedua, dalam posisi terbuka dan dipegang dengan dua tangan, kedua jari tangan dapat menelusuri seluruh tombol keyboard 9300. Kondisi tersebut bagi sebagian pengguna mustahil dilakukan di 9500.

Berbeda dengan 9500, 9300 tidak dilengkapi dengan kamera VGA terintegrasi dan wireless LAN alias WiFi. Namun, ketiadaan dua fungsi itu sebenarnya tak perlu terlalu dirisaukan. Mengapa? Kamera VGA 9500 tidak terlalu istimewa, setidaknya kalau dibandingkan dengan Nokia 6230.

Sementara itu, hotspot alias lokasi yang dilengkapi WiFi masih bisa dihitung dengan jari. Baru kota megapolitan seperti Jakarta yang telah memiliki lokasi hotspot cukup banyak. Kota lain, termasuk Surabaya yang disebut sebagai kota terbesar kedua Indonesia, belum banyak memiliki titik-titik dengan akses WiFi.

Selain beberapa perbedaan di atas, spesifikasi dan fitur 9300 boleh dibilang persis sama dengan 9500. Misalnya, layar eksternal dan internal yang sama-sama 65.536 warna, GPRS/EDGE, MMS, faksimile, bluetooth, inframerah, handsfree speaker alias speaker phone. Cover atau lebih lazim disebut casing muka keduanya juga bisa diganti. Memori internalnya 80 MB dan dilengkapi dengan slot MMC.

Untuk menunjang aktivitas pekerjaan, 9300 dilengkapi dengan Documents, Sheet, dan Presentations yang kompatibel dengan MS Word, Excel, dan PowerPoint 97 atau sesudahnya.

Smart phone triple band GSM 900/1800/1900 MHz tersebut dibekali pula dengan video player dan POP3/IMAP4 email client yang mendukung attachment. Ada juga music player untuk memutar beragam file audio, termasuk MP3, AAC, dan midi. Meski, suara yang dihasilkan tak seprima di 9500.

Lebih baik membeli 9300 atau 9500? Bergantung kebutuhan dan anggaran Anda. Kemarin, 9300 bergaransi resmi Nokia Indonesia dipasarkan pada kisaran harga Rp 7,3 juta, sedangkan 9500 Rp 8,2-8,25 juta.

Untuk pengguna yang tidak memerlukan WiFi dan kamera, serta menginginkan gadget berukuran lebih mungil, sah-sah saja membeli 9300. Apalagi kalau harga jual 9300 bergaransi resmi Nokia Indonesia telah berada di bawah Rp 7 juta.

Sedangkan 9500 lebih pantas dibeli oleh pengguna yang menomorsatukan gaya hidup dan penampilan, plus sesekali ingin mencoba layanan WiFi dan iseng memotret.